Sebuah studi menunjukkan bahwa perasaan/emosi seseorang dapat mempengaruhi tubuh dan kulit seseorang baik secara posotif maupun negatif.
Seperti dilansir detikcom, yang di kutip blogEotika Kamis (16/8/12), cari tahu bagaimana perasaan emosi seseorang dapat meninggalkan jejak pada kulitnya:
1. Stres
Dari semua jenis emosi, stres adalah musuh terbesar terhadap kesehatan kulit seseorang. Stres dapat menyebabkan seseorang kelihatan jauh lebih tua dari usia sebenarnya.
Dari semua jenis emosi, stres adalah musuh terbesar terhadap kesehatan kulit seseorang. Stres dapat menyebabkan seseorang kelihatan jauh lebih tua dari usia sebenarnya.
Selama masa stres, seseorang juga cenderung lebih tergoda terhadap makanan dan minuman yang tidak sehat yang memberikan efek buruk terhadap kesehatan kulit. Seseorang mungkin juga kurang memperhatikan perawatan kulit ketika sedang stres.
Kombinasi dari pola makan yang buruk dan perawatan kulit yang tidak teratur dapat membuat jerawat tumbuh dengan mudah.
2. Malu
Rasa malu bisa bergerak dari otak ke kulit, ketika reseptor neuropeptida pada kulit menerima pesan yang menyebabkan seseorang tersipu malu. Sistem saraf simpatik ini dapat menyebabkan kulit seseorang yang malu menjadi memerah.
Kulit seseorang yang mudah sekali memerah disebabkan oleh kondisi bengkaknya pembuluh darah kronis yang dikenal dengan rosacea.
3. Marah
Suasana hati yang mudah sekali marah dapat membuat kulit lebih cepat keriput. Ketika seseorang marah, hormon kortisol menghambur dan menghambat produksi kolagen, yaitu unsur penting dalam penyembuhan kulit. Jika produksi kolagen melambat juga dapat menyebabkan kulit lebih cepat keriput.
Kemarahan membuat otot-otot wajah menjadi tegang, yang akan berubah menjadi kerutan keriput dari waktu ke waktu.
4. Takut
Ketika seseorang merasa terancam atau ketakutan, otak akan memerintahkan sinyal kelenjar adrenal untuk melepaskan epinefrin atau yang lebih dikenal sebagai adrenalin. Akibatnya, terjadi peningkatan kecepatan denyut jantung dan darah mengalir ke otot lebih cepat.
Adrenalin mempengaruhi beberapa aliran darah pada kulit dan wajah serta menyempitkan pembuluh darah di kulit untuk mengontrol dan membatasi perdarahan jika terluka. Bahan kimia yang dilepaskan ketika seseorang sedang ketakutan dapat menyebabkan kulit terlihat pucat dan kusam.
Ketika seseorang merasa terancam atau ketakutan, otak akan memerintahkan sinyal kelenjar adrenal untuk melepaskan epinefrin atau yang lebih dikenal sebagai adrenalin. Akibatnya, terjadi peningkatan kecepatan denyut jantung dan darah mengalir ke otot lebih cepat.
Adrenalin mempengaruhi beberapa aliran darah pada kulit dan wajah serta menyempitkan pembuluh darah di kulit untuk mengontrol dan membatasi perdarahan jika terluka. Bahan kimia yang dilepaskan ketika seseorang sedang ketakutan dapat menyebabkan kulit terlihat pucat dan kusam.
5. Kesedihan
Seperti kemarahan, kesedihan juga berpengaruh terhadap kesehatan kulit. Kesedihan yang berulang-ulang hingga menimbulkan depresi dapat menyebabkan keriput.
Seperti kemarahan, kesedihan juga berpengaruh terhadap kesehatan kulit. Kesedihan yang berulang-ulang hingga menimbulkan depresi dapat menyebabkan keriput.
Depresi jangka panjang memiliki efek yang buruk pada kulit, karena bahan kimia yang terkait dengan kondisi ini dapat mencegah tubuh memperbaiki peradangan pada sel. Hormon-hormon penyebab depresi dapat mempengaruhi tidur, menyebabkan mata bengkak dan kulit kusam.
sumber
Posting Komentar