4 April 2013
[FOTO dan VIDEO]Ritual Unik Lempar Bayi di India
Tradisi melempar bayi dari balkoni masih dilakukan oleh masyarakat India Selatan . Caranya dengan melempar bayi dari ketinggian sekitar 30kaki atau sekitar 9.14 meter yang dilakukan oleh pemimpin agama setempat dari balkoni candi.
Ini bukan plot film horor, tapi ritual yang berusia tahunan yang masih dilakukan di India selatan, dimaksudkan agar bayi selalu mendapatkan keberuntungan, kesihatan dan kemakmuran.
Sangat sukar me dan merakam upacara, yang diadakan setiap tahun di negara bahagian Karnataka, dimana hal ini sungguh sangat mengerikan bagi hak-hak seorang anak yang diberi label barbar.
Pemerintah setempat ingin agar hal tersebut dilarang untuk masa yang akan datang.
Tradisi melempar bayi dari balkoni masih dilakukan oleh masyarakat India Selatan . Caranya dengan melempar bayi dari ketinggian sekitar 30kaki atau sekitar 9.14 meter yang dilakukan oleh pemimpin agama setempat dari balkoni candi.
Ini bukan plot film horor, tapi ritual yang berusia tahunan yang masih dilakukan di India selatan, dimaksudkan agar bayi selalu mendapatkan keberuntungan, kesihatan dan kemakmuran.
Sangat sukar me dan merakam upacara, yang diadakan setiap tahun di negara bahagian Karnataka, dimana hal ini sungguh sangat mengerikan bagi hak-hak seorang anak yang diberi label barbar.
Pemerintah setempat ingin agar hal tersebut dilarang untuk masa yang akan datang.
Praktik ini diyakini sudah berlangsung selama beberapa abad dan berlangsung di seluruh India – yang melibatkan baik orang Hindu maupun Muslim.
Video dari upacara pada tahun 2009 menunjukkan imam berjubah menggoyang bayi yang sedang ketakutan, sebelum menjatuhkan mereka ke tanah di bawah, di mana penduduk setempat sedang menunggu dengan selimut untuk menangkap anak-anaknya yang trauma.
Ketika anak-anak mendarat dengan selamat, orang-orang merayakan dengan gembira, melewatkan bayi disekitar kerumunan sebelum mereka kembali ke ibu mereka.
Juru kempen lokal berhasil mendapatkan praktik yang telah dilarang di 2011, tapi kembali ke Kuil Digambeshwara di desa Nagrala minggu lalu – jauh ke frustrasi lov Verma, dari Komisi Nasional Perlindungan Hak Anak.
Mr Verma mengatakan, “Aku benar-benar terkejut oleh ini. Ini bukan hanya tugas pemerintah. Kita harus mendidik semua orang yang mengambil bahagian dalam praktik barbar -. Para imam kuil dan masyarakat ‘ seperti yang dikutip dari dailymail
Tapi peserta berpendapat itu kewajiban agama mereka untuk menghadiri upacara.
Satu kuil mengatakan kepada Sunday Times: “keyakinan agama kami menarik banyak dari kita untuk upacara ini setiap tahun.”
Video dari upacara pada tahun 2009 menunjukkan imam berjubah menggoyang bayi yang sedang ketakutan, sebelum menjatuhkan mereka ke tanah di bawah, di mana penduduk setempat sedang menunggu dengan selimut untuk menangkap anak-anaknya yang trauma.
Ketika anak-anak mendarat dengan selamat, orang-orang merayakan dengan gembira, melewatkan bayi disekitar kerumunan sebelum mereka kembali ke ibu mereka.
Juru kempen lokal berhasil mendapatkan praktik yang telah dilarang di 2011, tapi kembali ke Kuil Digambeshwara di desa Nagrala minggu lalu – jauh ke frustrasi lov Verma, dari Komisi Nasional Perlindungan Hak Anak.
Mr Verma mengatakan, “Aku benar-benar terkejut oleh ini. Ini bukan hanya tugas pemerintah. Kita harus mendidik semua orang yang mengambil bahagian dalam praktik barbar -. Para imam kuil dan masyarakat ‘ seperti yang dikutip dari dailymail
Tapi peserta berpendapat itu kewajiban agama mereka untuk menghadiri upacara.
Satu kuil mengatakan kepada Sunday Times: “keyakinan agama kami menarik banyak dari kita untuk upacara ini setiap tahun.”
VIVAnews
Posting Komentar